KOORDINASI ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM UPAYA PROSES PENEGASAN BATAS ANTARA KABUPATEN MERAUKE DENGAN KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
Arifin, S. (2016). Penyelesaian Sengketa Batas Daerah Menggunakan Pendekatan Regulasi. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 23(3), 439–460. https://doi.org/10.20885/iustum.vol23.iss3.art5
Chalid, P. (2005). Otonomi Daerah: Masalah, Pemberdayaan, dan Konflik. Kemitraan, Jakarta.
Donaldson, J. W., & Williams, A. J. (2008). Delimitation and demarcation: Analysing the legacy of Stephen B. Jones’s boundary-making. Geopolitics, 13(4), 676–700. https://doi.org/10.1080/14650040802275503
Dunn, W. N. (1994). Public Policy Analysis. Routledge.
Junianto, A., Salinding, M. B., Basri, S. H., & KN, M. (N.D.). Penyelesaian Sengketa Batas Antar Daerah.
Kabupaten Malinau Dengan Kabupaten Kutai Timur Dan Kabupaten Berau Arrafi Fahmi Fatkhawati, A. (n.d.). Penetapan Batas Daerah Secara Kartometrik Menggunakan Citra Spot.
Sahyana, Y. (n.d.). Penyelesaian Sengketa Batas Daerah Menggunakan Pendekatan Regulasi.
Tiarman, A. (2011). Implementasi Fungsi Koordinasi dalam Pemerintahan (Studi Kasus Koordinasi Gubernur DIY dalam Penyelesaian Sengketa Batas Daerah antara Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Tim Penegasan Batas Daerah -Djoko Sulisttyono, E., Nuryadin, D., Anung Hadi, dan S., & Tim Penegasan Batas Daerah, E. (n.d.). The Evaluation of Region Emphasis Team (Case Study in Lampung Province and East Kalimantan Province). http://sumutpos.co/2012/02/26367/tim-kemendagri-
Peraturan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
PP Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan Hutan, Izin, dan/atau Hak Atas Tanah
Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 56 tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 141 Tahun 2017 tentang Penegasan Batas Daerah.