PELUANG DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN DAERAH OTONOM BARU DI INDONESIA (STUDI KASUS KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT)
Abstract
Alasan paling mengemuka dalam wacana pemekaran daerah adalah sejalan dengan semangat otonomi
daerah; beberapa provinsi/kabupaten/kota dianggap memiliki wilayah terlalu luas sehingga diperlukan
upaya untuk memudahkan pelayanan administrasi dan pemangkasan birokrasi dari ibu kota provinsi ke
daerah dengan cara pemekaran, yaitu dengan penyatuan beberapa kabupaten/kota menjadi provinsi baru,
maupun penyatuan beberapa kecamatan/kelurahan menjadi kabupaten/kota baru. Secara yuridis formal,
Undang Undang No.32 Tahun 2004 (sebelumnya UU No. 22 Tahun 1999) dan PP No. 78 Tahun 2007
Tentang Tata Cara Pembentukan , Penghapusan, dan Penggabungan Daerah (sebelumnya PP No. 129
Tahun 2000 Tentang Persyaratan, Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan
Penggabungan daerah), pemekaran wilayah administratif menjadi kecenderungan baru dalam struktur
pemerintahan di Indonesia.
Penelitian yang peneliti lakukan bertujuan antara lain : Untuk mengetahui potensi-potensi yang di
miliki oleh Kabupaten Pangandaran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Untuk mengetahui
peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat serta Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan dan
mengatasi peluang dan tantangan yang ada. penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
Adapun hasil penelitian yang telah peneliti lakukan adalah Warga Pangandaran memiliki percaya
diri cukup tinggi, karena merasa menjadi lumbung pendapatan. Selain itu, nama daerah ini sudah dikenal
luas ke berbagai daerah. Pangandaran merasa telah banyak memberikan kontribusi ke Ciamis lewat
pendapatan wisata, pajak hotel, restoran dan lainnya. Tetapi, imbal balik yang diterima Pangandaran dinilai
kecil. Keinginan memisahkan diri dari kabupaten induk, muncul, karena adanya kekecewaan dalam
penanganan pembangunan di Pangandaran. Infrastruktur yang banyak terbengkalai, serta jarak antara
daerah ini ke pusat ibukota kabupaten terlalu jauh, yaitu lebih dari 100 km dan pada tanggal 17 Juli 2007,
dibentuk sekaligus ditetapkan Presidium Pemekaran Kabupaten Ciamis Selatan dan berkat perjuangan
mereka keluarlah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran
di Provinsi Jawa Barat; Daerah Otonomi Baru Pangandaran mempunyai nilai yang sangat strategis dalam
strategi pembangunan wilayah selatan Jawa yang digagas pemerintah; serta Dengan terbentuknya Daerah
Otonomi Baru Pangandaran maka diharapkan Pangandaran dapat menjadi kota wisata mandiri dengan
maksimal dapat mem'branding'kan namanya di dunia pariwisata.
Full Text:
PDFReferences
Bratakusumah, Deddy Supriady & Riyadi, 2003.
Perencanaan Pembangunan Daerah: Strategi
Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi
Daerah. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama
Handayaningrat, Soewarno, 1996. Pengantar Studi Ilmu
Administrasi dan Manajemen. Jakarta: PT. Gunung
Agung
Kartasasmita, Ginanjar, 1997. Administrasi
Pembangunan Perkembangan Pemikiran dalam
Praktiknya di Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka
LP3ES
Koncoro, Mudrajad, 2004. Otonomi & Pembangunan
Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi &
Peluang. Jakarta: Penerbit Erlangga
Manulang M, 1992. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Michael, Todaro, 1977. Pembangunan Ekonomi Di Dunia
Ketiga. Jakarta: Erlangga
Moleong, Lexy, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nazir, Muhammad, 1988. Metode Penelitian. Jakarta:
PT. Gunung Agung
Ratnawati, Tri, 2009. Pemekaran Daerah : Politik Lokal &
Beberapa Issu Terseleksi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Rangkuti, Freddy, 2006. Analisis SWOT Teknik
Membahas Kasus Terkini. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Rewansyah, Asmawi, 2010. Reformasi Birokrasi Dalam
Good Governance. Jakarta: CV. Yusaintanas Prima
Safi'i, HM , 2009. Manajemen Pembangunan Daerah :
Teori dan Aplikasi. Malang : Penerbit Averroes
Press
Siagian, P. Sondang, 1997. Filsafat Administrasi. Jakarta:
PT. Toko Gunung Agung
Sugandha, Dann., 1991. Administrasi, Strategi, Taktik
dan Teknik Penciptaan Efesiensi. Jakarta:
Intermedia
Sugiyono, 2000. Metode Penelitian Administrasi.
Bandung : Alfabeta
Tjokroamidjojo, Bintoro. 1995. Perencanaaan
Pembangunan. Jakarta: Gunung Agung
Dokumen lainnya :
Undang-Undang No.32 Tahun 2004, Tentang
Pemerintahan Daerah
Undang-Undang No.21 Tahun 2012, Tentang
Pembentukan Kabupaten Pangandaran di
Provinsi Jawa Barat
PP No. 78 Tahun 2007 Tentang Tata Cara
P e m b e n t u k a n , P e n g h a p u s a n , d a n
Penggabungan Daerah.
http://www.mypangandaran.com/wisata/detail/5
/pantai-pangandaran.html, di unduh pada
tanggal 17 April pukul 09.30 WIB
Kabupaten Ciamis dalam Angka 2012 : Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Ciamis, Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis
Bahan laporan DOB Kabupate Pangandaran Pokja II
Bidang Administrasi Umum
Bahan laporan DOB Kabupaten Pangandaran Pokja III
Bidang Pendapatan
DOI: https://doi.org/10.31113/jia.v10i2.158
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Ilmu Administrasi : Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Ilmu Administrasi Indexed by:
@2017-2019
Jalan Cimandiri No. 34-38 Bandung
Laman: stialanbandung.ac.id
Powered by OJS (Open Jounal Systems)