TINJAUAN TEORITIS PENGELOLAAN JARINGAN (NETWORKING MANAGEMENT) DALAM STUDI KEBIJAKAN PUBLIK

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Hendrikus Triwibawanto Gedeona

Abstract

Dengan adanya sistem politik yang demokratis dan adanya kesadaran akan semakin kompleksnya suatu urusan atau
masalah publik, keterbatasan sumber daya dan ketidakmampuan rasionalitas manusia menimbulkan banyak organisasi
termasuk negara menerapkan pendekatan jaringan dalam mengintervensi suatu urusan atau masalah publik. Hal
tersebut menginspirasi dan menjadi alasan penting bagi penulis untuk melakukan kajian teoritis mengenai jaringan dan
pengelolaan jaringan dalam studi kebijakan publik. Jaringan kebijakan (policy network) adalah suatu konsep yang
menekankan bahwa adanya pola hubungan/interaksi yang lebih kurang stabil antar aktor-aktor yang terlibat dan saling
tergantung di sekitar masalah atau urusan publik tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa kesuksesan dalam
mengintervensi masalah atau urusan publik tersebut sangat bergantung pada proses transaksi antar aktor, yang pada
hakekatnya adalah 'menghubung-hubungkan' aktor yang satu dengan aktor yang lain dalam rangka mencari titik temu
pendapat, kepentingan dan strategi untuk memecahkan masalah atau urusan publik tertentu guna mencapai tujuan
bersama.
Dengan banyaknya aktor yang terlibat dalam model jaringan seperti itu, maka dengan sendirinya kompleksitas dan
dinamika sangat mungkin untuk terjadi di dalamnya. Hal tersebut dimungkinkan karena aktor-aktor tersebut berada
pada domain yang berbeda dan tidak memiliki pilihan-pilihan yang pasti (fixed preferences); aktor-aktor tersebut
memiliki persepsi dan solusi yang berbeda-beda dan dapat berubah setiap waktu; aktor-aktor tersebut memiliki tujuan,
cara, sumber daya, kepentingan dan strategi tindakan yang berbeda-beda; dan aktor-aktor tersebut juga memiliki peran
yang berbeda-beda (Kickert. et al,1999). Dengan kondisi tersebut, munculnya konflik-konflik tertentu dan konsekuensikonsekuensi
yang tak terduga sangat mungkin pula untuk terjadi. Oleh karena itu, hal penting yang harus dilakukan
dalam jaringan semacam itu, menurut Rhodes (1990) adalah mengelola kompleksitas dan konsekuensi-konsekuensi
yang tak terduga yang bakal muncul dalam jaringan tersebut, dengan cara memasukkan aspek manajemen (dalam
Klinj;1996,96), yang kemudian lebih dikenal dengan terminalogi network management (pengelolaan jaringan).

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Gedeona, H. T. (2013). TINJAUAN TEORITIS PENGELOLAAN JARINGAN (NETWORKING MANAGEMENT) DALAM STUDI KEBIJAKAN PUBLIK. Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu Dan Praktek Administrasi, 10(3), 360–372. https://doi.org/10.31113/jia.v10i3.15


Section
Articles

References

Dunn, N. Williams, 1999, Pengantar Analisis Kebijakan

Publik, Edisi Kedua, Gadjah Mada University,

Yogyakarta

Eaton, Yosef W., (ed), 1986, Institution Building and

Development: from Concept to Application, Sage

Publication, London

Frederickson H. George, 1999, The Spirit of Public

Administration, The Jossey-Bass Publishers, San

Fransisco

Gunn, A. Clare, 1988, Tourism Planning, -----

Goldhaber, Gerald M., 1990, Organizational

Communication, Dubuque, IA, Brown

Hariandja, Denny, B.C., 1999, Birokrasi Nan Pongah:

Belajar dari Kegagalan Orde Baru, Kanisius, Jakarta

Howlett, Michael & M., Ramesh, 1995, Public Policy:

Policy Cycle and Policy Subsystems, Oxford

University Press, Oxford

Jackson, Karl D., 1978, Bureaucratic Polity: A Theoritical

Framework for The Analysis of Power and

Communication in Indonesia, dalam Jackson Karl

D., & Pye, Lucian W., “Political Power and

Communication in Indonesia, University of

California Press, Berkeley

Kickert, M.J., Walter & Klijn H. Eric & Koppenjan,

Joop, 1997, Managing complex Network: Strategies

for The Public Sector, Sage Publications, London

Morgan, G., 1986, Image of Organization, Sage

Publications, London

Putra, Fadillah, 2001, Paradigma Kritis dalam Studi

Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar (cetakan I),

Yogyakarta.

Russet, Bruce & Starr, H., 1985, The Belief System and

National Interest Images: A Case Study, dalam

Wolrd Politics, New York.

Schubert, Jr., Gledon, 1966., Is There a Public Interest

Theory? The Public Interest, Atherton., New York

Soekadijo, R.G., 2000, Anatomi Pariwisata: Memahami

Pariwisata sebagai System Linkage' Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta

Thoha, Miftah, 1996, Perilaku Organisasi: Konsep dasar

dan Aplikasinya, PT. Raja Grafindo, Jakarta

Walter, S. Jones, 1995, Logika Hubungan Internasional

Persepsi Nasional, Gramedia Pustaka Pelajar

Utama, Jakarta

Journal & Makalah

Klinj, Eric, Hans, 1996, “Analyzing and Managing Policy

Process in Complex Network: A Theoritical

Examination of Concept Policy Network and Its

Problems†dalam Jurnal Administration and

Society, Vo. 28, No.1, May 1996

Mandell, M.P., 1990, Network Management: Strategic

Behavior in Public Sector, dalam R.W. Gage &

M.P.Mandell (eds), pp.20-23